Senin, Desember 19, 2016

Ayo Peduli 1000 Hari Pertama Kehidupan Bayi Untuk Cegah Stunting/Pendek


APA ITU STUNTING/PENDEK 

Stunting adalah keadaan di mana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya (MCN, 2009). Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak.

Kejadian stunting pada anak merupakan suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunting pada anak dan peluang peningkatan stunting terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidaklangsung yang pemberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. 

Ibu memegang peranan penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi, terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Ibu yang memiliki status gizi baik akan melahirkan anak yang bergizi baik. Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan baik dalam jumlah maupun mutu gizinya sangat berpengaruh bagi status gizi anak. Keluarga dengan penghasilan relatif tetap, prevalensi berat kurang dan prevalensi pendek lebih rendah dibandingkan dengan keluarga yang berpenghasilan tidak tetap.


CIRI-CIRI STUNTING PADA ANAK

1.      Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih pendiam, tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak non-stunted jika ditempatkan dalam situasi penuh tekanan. 

2.      Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting) menampilkan performa yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar, tetapi masih baik dalam koordinasi dan kecepatan gerak. 

3.      Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun decimal 
 4.      Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut ketiak, panjangnya testis dan volume testis 

5.      Wajah tampak lebih muda dari umurnya  
6.      Pertumbuhan gigi yang terlambat

PENGARUH STUNTING PADA ANAK 

Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan pengaruhnya adalah sebagai berikut:  

1.      Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun. Stunted yang parah pada anak-anak akan terjadi deficit jangka panjang dalam perkembangan fisik dan mental sehingga tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak dengan tinggi badan normal. Anak-anak dengan stunted cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih sering absen dari sekolah ibandingkan anak-anak dengan status gizi baik. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya dimasa yang akan datang.

  2.      Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak. Faktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan intelektual. Penyebab dari stunted adalah bayi berat lahir rendah, ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian sebagian besar anak-anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada di bawah ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga miskin dengan jumlah keluarga banyak, bertempat tinggal di wilayah pinggiran kota dan komunitas pedesaan. 

  3.      Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak stunted pada usia lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup, kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanjut pada masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunted dan mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan produktivitas, sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak dengan BBLR. Stunted terutama berbahaya pada perempuan, karena lebih cenderung menghambat dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal saat melahirkan.

BAGAIMANA PENCEGAHAN STUNTING

Upaya intervensi gizi spesifik untuk balita pendek difokuskasm pada kelompok 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusu, anak 0-23 bulan, karena penanggulangan balita pendek yang paling efektif dilakukan pada 1000 HPK yaitu 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pertama kehidupan setelah bayi lahir dan dibuktikan secara ilmiah merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan.

Upaya pencegahan Stunting:

1.      Pada ibu hamil 
-          Memperbaiki gizi dan kesehatan ibu hamil merupakan cara terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami kurang energi kronis (KEK), maka perlu diberikan manakan tambahan kepada ibu hamil tersebut. 

-          Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan 
-          Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit.

2.      Pada saat bayi lahir 
-          Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) 
-          Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja atau biasa disebut ASI Eksklusif.

3.      Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun 

-          Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. 

-          Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, imunisasi dasar lengkap.

4.      Memantau pertumbuhan Balita di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan 

5.      Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga termasuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan. PHBS menurunkan kejadian sakit terutama penyakit infeksi yang dapat membuat energy untuk pertumbuhan teralihkan kepada perlawanan tubuh menghadapi infeksi, gizi sulit diserap oleh tubuh dan terhambatnya pertumbuhan.

Sumber:
Gizigizi.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar